Pages

Saturday, October 24, 2015

Hawa

Cinta Tuhan berwujud dengan nyata
Anggun dengan paras memesona serupa hawa
Raga yang kupercaya lebih dari sekadar sempurna
Lalu seakan Tuhan sedang ingin bersombong saat Ia menciptakannya
Indah tatap mata tercipta
Alam kemudian menjelaskan sungging senyum jauh lebih teduh dari untaian senja
Nafas mengantarkan setiap detak jantungnya menjadi irama yang belum pernah kudengar sebelumnya
Adam insan penuh kekuatan pun pasti lemah saat berada dalam tangkap mata dan pesonanya

Buai ombak melambai menampar karang
Estetika makhluk sempurna ciptaan-Nya tak kalah tegar dari karang yang diteguhkan semesta
Satu demi satu rintik, satu demi satu debur, satu demi satu badai ia lalui pantang undur diri
Tak tahu apa aku kehabisan nama
Aku tak mampu merapal mantra selain menyebut namanya
Raga pemilik rahim yang akan melahirkan adam-hawa dengan nyawa
Ini hari aku menjadi perindu atas dirinya.

--Theodavish

0 comments:

Post a Comment